Sekeluarga Tewas di Magelang Diduga Dibunuh sang Anak, Motif Sakit Hati?
Rabu, 30 November 2022
|
ACT yang Diduga Melakukan Penyelewengan Dana Umat./Tangkapan Layar act.id
Setelah sebelumnya organisasi Aksi Cepat Tanggap (ACT) viral di media sosial karena terdapat kontroversi, yakni gaji petingginya yang mencapai Rp250 juta dan fasilitas mobil mewah.
Saat ini, terdapat dugaan perihal ACT yang diduga melakukan penyelewengan dana umat. Pihak Bareskrim Polri dikabarkan telah menjadwalkan pemeriksaan terhadap mantan Presiden ACT, Ahyudin dan Presiden ACT, Ibnu Khajar.
"Iya benar (dipanggil lagi hari ini)," kata Kasubdit IV Dittipideksus Bareskrim Polri Kombes Andri Sudarmaji, dikutip dari Detik [1], 11 Juni 2022.
Menurut pihak Bareskrim Polri, keduanya dijadwalkan pemeriksaannya pada pukul 10.00 WIB dan 13.00 WIB, serta penyidik direncanakan akan memeriksa manajer operasional dan bagian keuangan ACT.
"Hari ini termasuk manajer operasional dan bagian keuangan ACT," ujarnya.
Baca Juga Gugatan Yusril Ihza Mahendra Ditolak MK: The Guardian of Oligarchy
Sebelumnya, pada Jumat 8 Juli 2022, Ahyudin dan Ibnu Khajar diperiksa penyidik perihal legalitas yayasan ACT. Pihak Bareskrim Polri terus menyelidiki dugaan penggelapan dana yang melibatkan ACT.
"Bahwa pengurus yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT) dalam hal ini saudara Ahyudin selaku pendiri merangkap ketua, pengurus, dan pembina serta Ibnu Khajar selaku ketua pengurus melakukan dugaan penyimpangan sebagian dana sosial/CSR dari pihak Boeing tersebut untuk kepentingan pribadi masing-masing berupa pembayaran gaji dan fasilitas pribadi," kata Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Ahmad Ramadhan pada Sabtu 9 Juli 2022.
Saat kecelakaan Lion Air pada 2018, perusahaan maskapai telah memberikan dana kompensasi kepada ahli waris korban, terdiri dari santunan tunai sebesar Rp2,06 miliar dan dana CSR yang besarannya serupa.
Baca Juga Izin Ponpes Dicabut Kemenag Imbas Kasus Dugaan Pencabulan, Ini Kata Komisi VIII DPR
Penyelidikan pihak kepolisian menemukan bahwa terdapat dugaan penggelapan dana bantuan yang dilakukan oleh ACT, diduga pihak ACT tak pernah melibatkan ahli waris dalam hal penyusunan dan penggunaan dana CSR dari pihak boeing.
"Pada pelaksanaan penyaluran dana sosial/CSR tersebut para ahli waris tidak diikutsertakan dalam penyusunan rencana maupun pelaksanaan penggunaan dana sosial/CSR tersebut dan pihak yayasan ACT tidak memberi tahu kepada pihak ahli waris terhadap besaran dana CSR yang mereka dapatkan dari pihak Boeing serta penggunaan dana CSR tersebut," ujar Ramadhan.
Berita Terbaru |
Sekeluarga Tewas di Magelang Diduga Dibunuh sang Anak, Motif Sakit Hati?
Rabu, 30 November 2022
|
Prajurit TNI AU Prada Indra Meninggal Dunia, Netizen Samakan dengan Kasus Brigadir J
Jumat, 25 November 2022
|
Koalisi Gerindra-PKB Dikabarkan Mandeg, Cak Imin Singgung Komposisi Baru
Rabu, 23 November 2022
|
Special Insight: Marak Kasus Bully dari Anak-anak hingga Dewasa, Kenapa Ya?
Selasa, 22 November 2022
|
Iriana Jokowi Dihina Warganet di Twitter, Netizen Nilai Ejek Seluruh Rakyat Indonesia
Senin, 21 November 2022
|
Xi Jinping Marahi Justin Trudeau saat KTT G20, Warganet Sebut Hanya di Indonesia…
Jumat, 18 November 2022
|
Gibran Rakabuming dengan Anies Baswedan Bertemu, Disebut Upaya Memecah Belah PDIP
Kamis, 17 November 2022
|
Puncak KTT G20 Hari Pertama, PBB Titip Pesan, Menlu Rusia Masuk RS?
Selasa, 15 November 2022
|
Sekeluarga Tewas di Kalideres, Kriminolog Duga Dilaparkan, Berikut Fakta-faktanya
Senin, 14 November 2022
|