Sekeluarga Tewas di Magelang Diduga Dibunuh sang Anak, Motif Sakit Hati?
Rabu, 30 November 2022
|
Ilustrasi Peluru Penembakan Brigadir J./Pixabay stevepb
Peristiwa baku tembak antara Bharada E dan Brigadir J, ajudan mantan Kadiv Propam, Irjen Ferdy Sambo pada 8 Juli 2022, memasuki babak baru. Menurut kuasa hukum Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak menjelaskan bahwa terdapat ancaman pembunuhan terhadap kliennya sebelum tewas.
"Hal yang menarik yang kami temukan itu, sebelum dilakukan penyelidikan dan penyidikan. Saya sudah berbicara kepada saksi. Bahkan ada saksi yang sangat spektakuler," ungkap Kamaruddin Simanjuntak, dikutip dari TV One News [1], 25 Juli 2022.
Adapun menurut kuasa hukum Brigadir J menjelaskan bahwa kliennya diancam pembunuhan sehingga Brigadir J menangis dan ketakutan, menurutnya, hal tersebut menandakan bahwa ada sesuatu yang serius. Perlu diketahui bahwa pengancaman terhadap Brigadir J terjadi sejak Juni 2022.
Baca Juga Kapolri Listyo Sigit Copot Dua Pejabat Polri Imbas Kasus Tewasnya Brigadir J
"Di mana keterangannya itu, menjelaskan bahwa di bulan juni 2022, sebenarnya almarhum itu (Brigadir J) sudah diancam untuk dihabisi dan untuk dibunuh, sampai-sampai dia menangis," sambungnya.
Perlu diketahui bahwa sebelum Brigadir J tewas ditembak di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo pada 8 Juli 2022, dirinya menurut kuasa hukum mendapatkan ancaman pembunuhan yang sama pada saat Brigadir J melakukan pengawalan terhadap pimpinannya ke Magelang, Jawa Tengah.
"Jadi, ancaman itu terulang lagi saat Brigadir J satu hari sebelum dirinya dihabisi, pada tanggal 7 Juli 2022, ketika posisi Brigadir J mengawal pimpinannya mengawal ke Magelang,¨ ujar Kamaruddin.
Baca Juga Kuasa Hukum Keluarga Brigadir J Sebut Tim Forensik TNI Akan Bantu
Terkait dengan Brigadir J yang menerima ancaman pembunuhan, kuasa hukum Brigadir J menjelaskan bahwa dirinya menemukan rekaman elektronik yang menguatkan bahwa hal tersebut benar terjadi. Dalam video tersebut, Brigadir J menangis karena mengetahui ada ancaman akan dibunuh.
"Kami dapat rekaman elektronik dari orang kepercayaannya (Brigadir J,red). Dalam video itu, dia menangis karena tahu ada ancaman akan dibunuh," ujar Kamaruddin Simanjuntak saat dihubungi tvonenews, Minggu (24/7/2022).
Bukti rekaman ancaman pembunuhan Brigadir J yang terjadi sejak Juni membuat dirinya mengucapkan kalimat terakhir."Pada sehari sebelum kejadian pembunuhan, tepatnya tanggal 7, dia (Brigadir J) curhat sampai mengucapkan kalimat terakhir. Itu artinya dia tahu bakal dibunuh," jelasnya.
Berita Terbaru |
Sekeluarga Tewas di Magelang Diduga Dibunuh sang Anak, Motif Sakit Hati?
Rabu, 30 November 2022
|
Prajurit TNI AU Prada Indra Meninggal Dunia, Netizen Samakan dengan Kasus Brigadir J
Jumat, 25 November 2022
|
Koalisi Gerindra-PKB Dikabarkan Mandeg, Cak Imin Singgung Komposisi Baru
Rabu, 23 November 2022
|
Special Insight: Marak Kasus Bully dari Anak-anak hingga Dewasa, Kenapa Ya?
Selasa, 22 November 2022
|
Iriana Jokowi Dihina Warganet di Twitter, Netizen Nilai Ejek Seluruh Rakyat Indonesia
Senin, 21 November 2022
|
Xi Jinping Marahi Justin Trudeau saat KTT G20, Warganet Sebut Hanya di Indonesia…
Jumat, 18 November 2022
|
Gibran Rakabuming dengan Anies Baswedan Bertemu, Disebut Upaya Memecah Belah PDIP
Kamis, 17 November 2022
|
Puncak KTT G20 Hari Pertama, PBB Titip Pesan, Menlu Rusia Masuk RS?
Selasa, 15 November 2022
|
Sekeluarga Tewas di Kalideres, Kriminolog Duga Dilaparkan, Berikut Fakta-faktanya
Senin, 14 November 2022
|