Sekeluarga Tewas di Magelang Diduga Dibunuh sang Anak, Motif Sakit Hati?
Rabu, 30 November 2022
|
Lili Pintauli dengan Ketua KPK Firli Bahuri./Instagram @lipinsir49
Ketidakhadiran Komisioner KPK, Lili Pintauli dalam agenda sidang kode etik yang diselenggarakan Dewan Pengawas (Dewas) KPK karena dirinya menghadiri agenda putaran kedua Anti-Corruption Working Group (ACWG) G20 di Nusa Dua, Bali. Rencana kegiatan tersebut telah diagendakan sejak jauh-jauh hari.
"PIC (Person In Charge) ACWG G20 baik putaran 1 di Jakarta dan putaran kedua di Bali, Bu LPS (Lili Pintauli Siregar). Jadi, memang sudah diagendakan jauh-jauh hari," kata Ali Fikri, dikutip dari CNN Indonesia [1], 6 Juli 2022.
Adapun sidang kode etik yang perlu dihadiri Lili Pintauli, berkenaan dengan penerimaan fasilitas akonodasi hotel dan tiket nonton MotoGP di Mandalika.
Terkait dengan apakah jadwal agenda di Bali tersebut lebih dulu diatur dibandingkan surat panggilan Dewas KPK atau sebaliknya, Ali tak menjawab hal tersebut.
Baca Juga DPR dan KPK Gelar Rapat Tertutup, Bahas Dugaan Korupsi Kebijakan Negara
Terkait dugaan penerimaan fasilitas akomodasi hotel dan tiket nonton MotoGP di Mandalika untuk Lili Pintauli, diberikan oleh PT Pertamina. Atas dasar hal tersebut, Dewas KPK berkesimpulan membawa laporan tersebut ke sidang etik. Pihaknya juga telah mengantongi bahan, data, dan informasi yang dikumpulkan lewat proses klarifikasi beberapa pihak terkait.
Pihak yang dilakukan klarifikasi adalah Lili Pintauli, ajudannya yang bernama Oktavia Dita Sari, dan Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina, Nicke Widyawati.
Dikutip dari CNN Indonesia, Dewas KPK telah meminta beberapa dokumen mengenai laporan dugaan pelanggaran yang dilakukan Lili Pintauli terkait kode etik tersebut.
Baca Juga Menteri Investasi Bahlil Lahadalia Datangi KPK Jumat Siang
Bukti yang dihimpun diantaranya bukti pemesanan dan pembayaran tiket MotoGP tanggal 18 hingga 20 Maret 2022 yang berlokasi di Grandstand Premium Zona A dan pemesanan penginapan di Amber Lombok Beach Resort pada 16 sampai dengan 22 Maret 2022.
MAKI Menduga Pimpinan KPK Tidak Serius
Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI), Boyamin Saiman menduga jika pimpinan KPK tidak serius menangani temuan dugaan pelanggaran kode etik Lili Pintauli.
"Dewas nampaknya serius, tapi justru pimpinan KPK-nya yang tidak serius. Buktinya ke Bali itu kan bisa diwakili pimpinan yang lain, saya yakin itu Pak Nawawi, Pak Ghufron saya kira hari ini dan besok tidak ada penugasan dan ke acara G20 itu kan hanya perwakilan KPK atau lebih berwibawa kalau Pak Firli sendiri yang datang," kata Koordinator MAKI, Boyamin Saiman [2].
Berita Terbaru |
Sekeluarga Tewas di Magelang Diduga Dibunuh sang Anak, Motif Sakit Hati?
Rabu, 30 November 2022
|
Prajurit TNI AU Prada Indra Meninggal Dunia, Netizen Samakan dengan Kasus Brigadir J
Jumat, 25 November 2022
|
Koalisi Gerindra-PKB Dikabarkan Mandeg, Cak Imin Singgung Komposisi Baru
Rabu, 23 November 2022
|
Special Insight: Marak Kasus Bully dari Anak-anak hingga Dewasa, Kenapa Ya?
Selasa, 22 November 2022
|
Iriana Jokowi Dihina Warganet di Twitter, Netizen Nilai Ejek Seluruh Rakyat Indonesia
Senin, 21 November 2022
|
Xi Jinping Marahi Justin Trudeau saat KTT G20, Warganet Sebut Hanya di Indonesia…
Jumat, 18 November 2022
|
Gibran Rakabuming dengan Anies Baswedan Bertemu, Disebut Upaya Memecah Belah PDIP
Kamis, 17 November 2022
|
Puncak KTT G20 Hari Pertama, PBB Titip Pesan, Menlu Rusia Masuk RS?
Selasa, 15 November 2022
|
Sekeluarga Tewas di Kalideres, Kriminolog Duga Dilaparkan, Berikut Fakta-faktanya
Senin, 14 November 2022
|