Sekeluarga Tewas di Magelang Diduga Dibunuh sang Anak, Motif Sakit Hati?
Rabu, 30 November 2022
|
Ilustrasi. Konsorsium 303 yang Belum Ditemukan Polri, IPW Ungkap Transaksi Miliaran./Unsplash Dusan Kipic
Diketahui bahwa setelah Ferdy Sambo diamankan dan ditempatkan di tempat khusus Brimob Kelapa Dua Depok, terdapat isu mengenai Konsorsium 303 kekaisaran Sambo yang terdiri dari bisnis yang keabsahannya dipertanyakan, salah satunya adalah judi online.
Kendati demikian, Polri mengatakan bahwa Konsorsium 303 perihal judi online tidak ada atau tak terbukti. "Untuk konsorsium (303) sudah ditanyakan ke Bareskrim. Sementara hasilnya tidak ada," kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri Kombes Nurul Azizah [1].
Adapun isu Konsorsium 303 sempat viral di media sosial karena menampilkan grafik yang menyeret Ferdy Sambo. Dalam grafik tersebut, terdapat petinggi Polri dan sejumlah crazy rich yang diduga terlibat bisnis ilegal seperti judi online, solar subsidi, minuman keras, hingga tambang illegal.
Dalam hal ini, Kapolri Listyo Sigit telah meminta jajarannya untuk mengusut isu tersebut. “Saya sudah minta usut sampai ke atas, begitu didapatkan nama, red notice atau cekal. Kemudian, dari situ kita ungkap apakah ada anggota yang terlibat atau tidak,” katanya.
Baca Juga Politisi Demokrat Duga Satgasus Merah Putih Pimpinan Ferdy Sambo Menyukseskan Capres Tertentu
Ketua Indonesia Police Watch (ICW), Sugeng Teguh Santoso memperlihatkan laporan keuangan yang diduga berasal dari konsorsium 303 judi online. Laporan tersebut merupakan daftar atau list bantuan untuk keperluan anggota Polri.
"Cerutu coklat Rp 21 juta saudara, kemudian ada minuman 'coklat', ya maksudnya adalah minuman polisi Rp 37 juta lebih," kata Aiman baca list tersebut milik Sugeng. Tak hanya itu, terdapat list tiket penerbangan pesawat yang nilainya mencapai 95 juta.
Baca Juga Kuasa Hukum Brigadir J Dukung Jaksa Kasus Sambo Tinggal di Safe House
Lalu Sugeng menjelaskan bahwa bantuan uang tersebut diduga berasal dari Konsorsium 303 mulai dari puluhan, hingga ratusan juta, dibagikan kepada beberapa tim anggota Polri. "Jadi, 1 bulan Oktober itu Rp 21 miliar lebih, bulan November Rp 24 miliar. Jadi rata-rata dana konsorsium ini yang diberikan kepada oknum kepolisian itu Rp 20 miliar lebih 1 bulan,” ucap Aiman.
"Iya, dibagi untuk banyak kegiatan," kata Sugeng membenarkan. Lalu Aiman juga mempertanyakan keakuratan data soal dugaan aliran uang dari Konsorsium 303 yang dimiliki oleh IPW. Sugeng lalu menyatakan bahwa Polri harus ikut mendalami informasi tersebut.
Berita Terbaru |
Sekeluarga Tewas di Magelang Diduga Dibunuh sang Anak, Motif Sakit Hati?
Rabu, 30 November 2022
|
Prajurit TNI AU Prada Indra Meninggal Dunia, Netizen Samakan dengan Kasus Brigadir J
Jumat, 25 November 2022
|
Koalisi Gerindra-PKB Dikabarkan Mandeg, Cak Imin Singgung Komposisi Baru
Rabu, 23 November 2022
|
Special Insight: Marak Kasus Bully dari Anak-anak hingga Dewasa, Kenapa Ya?
Selasa, 22 November 2022
|
Iriana Jokowi Dihina Warganet di Twitter, Netizen Nilai Ejek Seluruh Rakyat Indonesia
Senin, 21 November 2022
|
Xi Jinping Marahi Justin Trudeau saat KTT G20, Warganet Sebut Hanya di Indonesia…
Jumat, 18 November 2022
|
Gibran Rakabuming dengan Anies Baswedan Bertemu, Disebut Upaya Memecah Belah PDIP
Kamis, 17 November 2022
|
Puncak KTT G20 Hari Pertama, PBB Titip Pesan, Menlu Rusia Masuk RS?
Selasa, 15 November 2022
|
Sekeluarga Tewas di Kalideres, Kriminolog Duga Dilaparkan, Berikut Fakta-faktanya
Senin, 14 November 2022
|