Sekeluarga Tewas di Magelang Diduga Dibunuh sang Anak, Motif Sakit Hati?
Rabu, 30 November 2022
|
Puan Maharani saat Sidang Paripurna./Instagram @puanmaharaniri
Rancangan Undang-Undang Kesejahteraan Ibu dan Anak (RUU KIA) hari ini dikabarkan akan disahkan sebagai inisiatif DPR dalam Rapat Paripurna pada 30 Juni 2022. Salah satu tujuan RUU KIA, dijelaskan oleh Puan Maharani untuk mendorong cuti melahirkan selama enam bulan untuk ibu hamil yang bekerja.
"RUU KIA akan menjadi pedoman bagi negara untuk memastikan anak-anak generasi penerus bangsa memiliki tumbuh kembang yang baik agar menjadi sumber daya manusia (SDM) yang unggul," kata Puan Maharani, dikutip dari CNN Indonesia [1], 30 Juni 2022.
Baca Juga RUU KIA akan Disahkan, Ibu Hamil Dilarang di-PHK, Boleh Cuti 6 Bulan
Tak hanya ibu hamil yang diperhatikan dalam RUU KIA, hak suami untuk memperoleh cuti selama 40 hari (maksimal) untuk mendampingi sang istri yang melahirkan pun dapat dilakukan. Sebagaimana tertuang dalam Pasal 6 ayat 2 huruf a draf RUU KIA yang berbunyi: Suami sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berhak mendapatkan hak cuti pendampingan: a. melahirkan paling lama 40 hari.
Selanjutnya, RUU KIA juga mengakomodir penyediaan fasilitas tempat penitipan anak atau daycare di fasilitas umum dan di lingkungan tempat bekerja.
"Lewat RUU ini, kita ingin memastikan setiap hak ibu dan anak dapat terpenuhi. Termasuk hak pelayanan kesehatan, hak mendapatkan fasilitas khusus dan sarana prasarana di fasilitas umum, hingga kepastian bagi ibu tetap dipekerjakan usai melahirkan," jelas Puan Maharani.
Baca Juga Wamenkumham Isyaratkan RKUHP Tak Jadi Disahkan Awal Juli, Ada Poin Perubahan
Nantinya, DPR RI tinggal menunggu Surat Presiden (Surpres) dan daftar inventarisasi masalah (DIM) dari pemerintah sebelum RUU KIA dibahas di tingkat satu. Adapun pembahasannya akan dilakukan antara DPR dan pemerintah.
Puan Maharani juga nantinya akan memuat pedoman pencegahan stunting atau pertumbuhan yang gagal, dirinya berharap seluruh pemangku kepentingan bisa gotong royong guna mewujudkannya.
"Untuk itu diperlukan gotong royong dari segenap elemen bangsa. Upaya pencegahan stunting dapat dilakukan sejak sebelum perkawinan hingga 1.000 hari fase kehidupan anak, yang pedomannya akan diatur melalui RUU KIA," kata Puan Maharani.
Berita Terbaru |
Sekeluarga Tewas di Magelang Diduga Dibunuh sang Anak, Motif Sakit Hati?
Rabu, 30 November 2022
|
Prajurit TNI AU Prada Indra Meninggal Dunia, Netizen Samakan dengan Kasus Brigadir J
Jumat, 25 November 2022
|
Koalisi Gerindra-PKB Dikabarkan Mandeg, Cak Imin Singgung Komposisi Baru
Rabu, 23 November 2022
|
Special Insight: Marak Kasus Bully dari Anak-anak hingga Dewasa, Kenapa Ya?
Selasa, 22 November 2022
|
Iriana Jokowi Dihina Warganet di Twitter, Netizen Nilai Ejek Seluruh Rakyat Indonesia
Senin, 21 November 2022
|
Xi Jinping Marahi Justin Trudeau saat KTT G20, Warganet Sebut Hanya di Indonesia…
Jumat, 18 November 2022
|
Gibran Rakabuming dengan Anies Baswedan Bertemu, Disebut Upaya Memecah Belah PDIP
Kamis, 17 November 2022
|
Puncak KTT G20 Hari Pertama, PBB Titip Pesan, Menlu Rusia Masuk RS?
Selasa, 15 November 2022
|
Sekeluarga Tewas di Kalideres, Kriminolog Duga Dilaparkan, Berikut Fakta-faktanya
Senin, 14 November 2022
|