Sekeluarga Tewas di Magelang Diduga Dibunuh sang Anak, Motif Sakit Hati?
Rabu, 30 November 2022
|
Ilustrasi Ganja untuk Keperluan Medis./Pixabay cytis
Viral di media sosial Twitter, terdapat foto seorang ibu yang menyuarakan terkait legalisasi ganja untuk kebutuhan medis. Dikutip dari Kompas.com, kabar tersebut dibagikan oleh penyanyi Andien melalui akun Twitter pribadinya.
Dalam foto tersebut, terlihat seorang Ibu yang bernama Santi dengan anaknya yang mengidap penyakit cerebral palsy. Sang anak yang bernama Pika, terlihat lemah dalam stroller. Sang Ibu membawa tulisan “Tolong anak ku, butuh ganja medis”. Adapun aksi sang Ibu, ditujukan kepada Mahkamah Konstitusi (MK) yang hingga saat ini sedang proses sidang perkara gugatan legalisasi ganja untuk medis. Sang Ibu tersebut termasuk pihak yang ajukan gugatan ke MK.
"Kami udah mengajukan permohonan selama 2 tahun. Sejak November 2020 kalau enggak salah kami masukkan gugatan. Udah 8 kali sidang dan sampai sekarang belum ada kejelasan untuk ganja medis itu," kata Santi dikutip dari Kompas [1], 27 Juni 2022.
Baca Juga PBB Tetapkan Tanaman Ganja sebagai Obat, Perjalanan Panjang Legalisasi
Kondisi anak Santi pada saat terlahir dengan kondisi yang normal, namun saat menginjak taman kanak-kanak (TK), sang anak alami penurunan kondisi kesehatan. Salah satu kerabat Santi yang berada di luar negeri menyarankan untuk terapi CBD oil atau minyak dari biji ganja. Santi tak berani melakukannya, karena di Indonesia, ganja termasuk ke dalam narkotika golongan I, sebagaimana tertuang dalam UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
"Saya berkeinginan juga untuk melakukan terapi ganja medis yang tidak bisa saya lakukan. Sampai saat ini kan belum legal. Jadi intinya saya memohon untuk dilegalkan ganja sebagai obat. Bukan sebagai yang lain," tuturnya.
Baca Juga Promo di Holywings Berujung Kasus Hukum, Komisi III DPR: Usut Tuntas
Saat sang anak tertidur, Santi merasakan hal yang cemas, sehingga selalu melihat dada sang anak, apakah naik turun (tanda masih bernafas).
Sang Ibu pun hingga saat ini menjaga batinnya pada saat melihat sang anak yang tergolek lemah dan sesekali alami kejang ketika kambuh.
"Dan beberapa waktu terakhir ada beberapa teman Pika yang bepulang dengan mendadak. Itu menjadi pukulan tersendiri bagi saya karena saya belum memberi yang maksimal buat Pika," tutur Santi.
Berita Terbaru |
Sekeluarga Tewas di Magelang Diduga Dibunuh sang Anak, Motif Sakit Hati?
Rabu, 30 November 2022
|
Prajurit TNI AU Prada Indra Meninggal Dunia, Netizen Samakan dengan Kasus Brigadir J
Jumat, 25 November 2022
|
Koalisi Gerindra-PKB Dikabarkan Mandeg, Cak Imin Singgung Komposisi Baru
Rabu, 23 November 2022
|
Special Insight: Marak Kasus Bully dari Anak-anak hingga Dewasa, Kenapa Ya?
Selasa, 22 November 2022
|
Iriana Jokowi Dihina Warganet di Twitter, Netizen Nilai Ejek Seluruh Rakyat Indonesia
Senin, 21 November 2022
|
Xi Jinping Marahi Justin Trudeau saat KTT G20, Warganet Sebut Hanya di Indonesia…
Jumat, 18 November 2022
|
Gibran Rakabuming dengan Anies Baswedan Bertemu, Disebut Upaya Memecah Belah PDIP
Kamis, 17 November 2022
|
Puncak KTT G20 Hari Pertama, PBB Titip Pesan, Menlu Rusia Masuk RS?
Selasa, 15 November 2022
|
Sekeluarga Tewas di Kalideres, Kriminolog Duga Dilaparkan, Berikut Fakta-faktanya
Senin, 14 November 2022
|